Bismillahirrahmanirrahim…
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…salam penghormatan syurga buat semua muslim 🙂
Pada suatu malam dekat rumah, kami cuma bertiga beranak, tiba-tiba ada ketukan dekat pintu rumah. Lepas tu ada bunyi orang tekan loceng. Jam sudah hampir menunjukkan pukul 1am. Saya memberanikan diri untuk pergi ke pintu (untuk mengintai dari lubang), tiada orang. Fida’ yang terjaga juga mendengar bunyi ketukan pintu. Dia mengengsot ke arah saya, “Ummi, kakak takut”. Saya terus membaca, “Bismillahillazi la yadhurru ma’asmihi syaiun fil ard wala fissama’ wa huwassami’ul ‘alim”. Melihat ketakutan Fida’, saya pegang tangan dia, guiding her to put her own doa to soothe herself, “Ya Allah. Kakak Takut. Tolong jaga kakak, ummi, Faatih dari orang jahat. Jaga kami dari orang-orang jahat. Amin”. Selepas beberapa kata, she keeps repeating, “Kakak dah doakan ummi. Allah dah buat orang jahat pegikan.” I just nod..for hopes they already gone. Alhamdulillah nothing happened to us that night.
***
Baru-baru ni, kulit dia naik some bisul…which menurut doctor homeopathy disebabkan allergy kepada telur, which as per our prediction sebab setiap kali dia makan telur, kulit dia gatal-gatal kat certain parts of her body. So, Fida’ dikuarantin dari makan telur, kek, aiskerim, muffin dan segala jenis yang bertelur….
Selama more than a month kakak tak makan telur and setiap kali tengok orang lain makan telur/makanan berasas telur she kept repeating herself, “Ummi, kakak tak boleh makan telur kan..nanti sakitkan..pastu kakak kene makan ubat pati (homeopathy) kan..nanti baik boleh makan telurkan?”.”Pandai.InsyaAllah nanti baikkan.”
Kesian sebenarnye tengok dia teringin. Apalagi dia memang suka makan telur. Satu hari selepas lebih dari sebulan tak makan telur, kakak pergi rumah jiddah macam biasa waktu ummi pergi ofis. Haritu, seisi rumah jiddah makan nasi lemak. Sepinggan telur goreng terhidang atas meja. Fida’ macam biasa, sampai rumah jiddah, panjat meja, buka tudung saji. “Jiddah masak telur? Kakak nak!”. Okey, takde siapa sempat sorokkan telur. Dia sudah sangat teringin. Soooooooo, even jiddah explaining things, dia dah tak kuasa nak dengar. Dia menjerit-jerit, meraung-raung-“Kakak nak makan telur jugak!!Nak telur…nak telur…”; which at last jiddahlah yang kalah…uhuhu…and kakak dapat telur! Well, when mama deliberate the story, mengenali Fida’ bila dia mengamuk-meraung, apalagi nak cakap…plus, it already happens kan… 😦
Pastu, the next time when it happens semasa dia dengan ummi, I just ask her to read doa makan, then bismillahillazi la yadhurru ma’asmihi syaiun fil ard wala fissama’ wa huwassami’ul ‘alim[1] followed by simple doa “Ya Allah, jangan bagi kakak sakit bila kakak makan telur. Amin.”
Alhamdulillah, things goes well. Setelah dua-tiga kali, setiap kali dia makan telur, sama ada dia tak naik atau kalau naik taklah sesevere dulu.
Tapi, seboleh mungkin, semua telur siblings masih perlu disorokkan daripada dia. Yelah, sebab allergy insyaAllah can re occur again bila kita full blast kan…. 🙂
****
Whether you believe it or not..doa memang menjadi senjata orang-orang mukmin. Saya percaya, doalah yang menjadikan ibu-ibu Muslim kuat semasa bersalin. Kalau anda ada masa, cubalah bersembang dengan ibu anda atau nurse-nurse di wad labour room, pasti anda akan temui kesimpulan yang sama.
Ibu bercerita, “Masa ibu bersalin abang dulu. Ibu bersalin dekat sebelah bilik seorang Hindu. Masa dia bersalin, dia menjerit melolong sampai kita yang belum bersalin jadi takut tak pasal-pasal. Kita orang Islam jangan macam tulah. Bila sakit nak bersalin, ibu baca ayat kursi..qul huwallah semua. Setengah orang biasa ambil epidural, kalau ibu, tak payahlah. Kitakan orang Islam. The natural it goes, insyaAllah lebih baik.”
Mama pulak, “Bila mama sakit nak bersalin, mama and papa sama-sama baca ayat kursi, rabbi yassir wala tu’assir dan doa-doa lain sendiri-sendiri.” “Amik epidural ke?” “Tak payahlah. Entahlah, memang takde dalil cakap tak salah ambil…tapi rasanya macam as Muslim, better tak ambil”
Dari Wabishah bin Ma’bad ra dia berkata: Saya mendatangi Rasulullah saw lalu beliau bersabda, “Engkau datang ingin menanyakan kebaikan?” Saya menjawab “Ya”. Beliau bersabda,”Mintalah fatwa kepada hatimu. Kebaikan adalah apa yang jiwa dan hati tenang kerananya, dan dosa adalah apa yang terasa mengganggu jiwa dan menimbulkan keragu-raguan dalam dada, meskipun orang memberi fatwa kepadamu dan menegaskannya” (HR Ahmad dan Ad-darimi dengan sanad hasan)
Kadangkala, ilmu yang tebatas menjadikan kita tidak tahu memilih yang terbaik.Maka doalah ubatnya. Doa adalah ibadah sekaligus senjata orang-orang mukmin yang berfungsi membina jiwa dan keperibadian ibu-ibu Muslim yang melahirkan hingga mereka tidak meraung-raung sewaktu proses melahirkan bayi. Alangkah, bersyukurnya- alhamdulillahi rabbil ‘alamin- kerana kita menjadi Muslim. Adakah orang yang lebih sabar, lebih tabah, lebih beretika/berakhlak hatta ketika menghadapi saat-saat melahirkan bayi melebihi ibu-ibu Muslim yang berdoa?
Adakah orang-orang yang lebih beretika/berakhlak hatta ketika menghadapi saat-saat sakaratul maut yang dahsyat kecuali orang-orang Muslim yang berdoa-yang ditunjuki oleh ALlah? Hingga tatkala orang lain menjerit-jerit, atau risau meninggalkan harta dan orang-orang kecintaan tatkala menghadapi sakaratul maut, orang Islam cuma mengucapkan lafaz syahadah “Asyhadu anlailahaillah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah”, seolah mengatakan…telah tamat riwayat sementaraku. Aku menuju ke barzakh dan bertawakal kepada Allah atas urusan orang-orang kecintaan dan harta-hartaku.
Semoga Allah menunjuki jalan yang yang lurus, agar kita mampu dengan tenang menghadapi sakaratul maut dengan syahadah. Amin.
****
A. SIFAT ALLAH AL-MUJIB
Dalam asma’ Allah yang 99, yang paling terkait dengan doa ialah sifat Allah Al-Mujib. Al-Mujib bermaksud Yang Menjawab/Yang Memperkenankan/Yang Memakbulkan/Yang Memotong hingga hamba tidak perlu lagi terus meminta. Al-Mujib cuma disebut sekali dalam AQ. Iaitu dalam Surah AlBaqarah 2:186.
Dari ayat “Wa iza sa alaka ‘anni fa inni qariib – Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang aku, maka sesungguhnya aku dekat”-Allah memberi pelajaran kepada kita tentang tidak perlunya perantara dalam kita berdoa kepada Allah krn Allah dekat :). Subhanallah walhamdulillah wallahuakbar, nice isn’t it to feel close to our loved ones? 🙂
Ai. CARA BERTAWASSUL MENURUT RASULULLAH SAW
Bagaimanapun, dari kisah-kisah manusia seluruh dunia kita mengetahui sebahagian orang suka bertawassul, menggunakan sesuatu sebagai cara bodek (ayat rocknya :)) agar Allah memakbulkan permintaannya. Bolehke yek?..jeng jeng jeng 🙂
Daripada hadis kita mengetahui ada 3 cara bertawassul yang dibolehkan oleh syarak.
1- Dengan menyebut asma’ Allah sebelum memulakan doa.
Diriwayatkan drp Anas bin Malik ra katanya: Suatu ketika Nabi saw masuk masjid. Ketika itu terdapat seorang lelaki yang baru selesai menunaikan solat sedang berdoa. Dalam doanya dia berkata: Ya Allah, tiada Tuhan melainkan Engkau, Tuhan yang mengurniakan, Engkau Tuhan yang mencipta langit dan bumi, Engkau Tuhan yang memiliki keagungan dan penghormatan. Lantas Nabi saw bersabda: Adakah kamu tahu dia menyeru Allah dengan apa? Dia menyeru Allah dgn namaNya yang teragung. Apabila nama ini diseru, doanya akan diperkenankan dan apabila di minta dengannya, akan diberikan“
(HR Abu Daud, al-Tirmizi, al-Nasai dan Ibnu Majah)
2- Bertawassul dengan amal soleh
Dari Abu Abdirrahman bin Abdullah bin Umar bin Khattab ra, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bercerita:
“Sebelum kalian, ada 3 orang sedang berjalan-jalan, kemudian mereka menemukan sebuah gua yang dapat digunakan untuk berteduh dan mereka pun masuk. Tiba-tiba ada batu yang yang besar dari atas bukit bergolek dan menutupi pintu gua, hingga menyebabkan mereka tidak dapat keluar. Salah seorang di antara mereka berkata: “Sungguh tidak ada yang dapat menyelamatkan kalian dari bahaya ini kecuali bila kalian berdoa kepada Allah SWT dgn menyebutkan amal-amal soleh yang kamu perbuat“
Kemudian, salah seorang di antara mereka berdoa: “Ya Allah, saya mempunyai orang tua yang sudah renta. Kebiasaanku, mendahulukan mereka minum susu sebelum saya berikan kepada anak, isteri dan budakku. Suatu hari, saya terlambat pulang kerana mencari kayu dan keduanya sudah tertidur. Aku tidak sampai hati membangunkannya, tapi aku tetap memerah susu untuk persediaan minum keduanya. Walaupun begitu, saya tetap tidak memberikan susu kepada keluargaku maupun budakku sebelum keduanya minum. Dan saya menunggu mereka bangun hingga terbit fajar. Ketika keduanya bangun, saya berikan susu itu kepada mereka, padahal malam semalam anakku menangis terisak-isak meminta susu sambil memegang kakiku. Ya Allah, jika aku berbuat itu kerana mengharap redha-Mu, maka geserkanlah batu yang menutupi gua ini”.
Kemudian, bergeserlah sedikit batu itu, tetapi mereka masih terperangkap dalam gua tersebut.
Orang kedua pun melanjutkan doanya:”Ya Allah, sesungguhnya saya mempunyai saudara sepupu yang sangat saya cintai. Saya sangat mencintainya sebagaimana seorang lelaki mencintai seorang perempuan. Saya selalu ingin berbuat zina dengannya, tetapi ia selalu menolaknya. Beberapa tahun kemudian, ia tertimpa kesulitan. Ia pun datang meminta bantuanku, dan saya berikan kepadanya 120 dinar dengan syarat menyerahkan dirinya bila saya menginginkannya.Ketika saya berada di antara kedua kakinya, ia berkata: “Takutlah kamu kepada Allah. Jangan kamu pecahkan delaput darahku kecuali dengan jalan yang benar”. Mendengar yang demikian saya meninggalkannya dan merelakan emas yang aku berikan, padahal dia orang yang sangat saya cintai. Ya Allah, jika perbuatan itu kerana mengharapkan redhaMu, maka geserkanlah batu yang menutupi gua ini”
Kemudian, bergeserlah batu itu, tapi belum dapat membuat mereka keluar dari gua tersebut.
Orang yang ketiga melanjutkan doanya: “Ya Allah, saya menggajikan beberapa pekerja dan semuanya digaji dengan gaji yang sempurna kecuali seorang kerana dia meninggalkan saya dan tidak mahu mengambil gajinya terlebih dahulu. Kemudian gaji itu saya laburkan hingga menjadi banyak. Selang beberapa tahun, dia datangdan berkata: “Wahai hamba Allah, berikanlah gajiku!”. Saya berkata,”Semua yang kamu lihat baik unta, lembu, kambing mahupun budak yang mengembalakannya, semuanya adalah gajimu.” Ia berkata, “Wahai hamba Allah, janganlah engkau mempermainkan aku”. Saya menjawab:”Saya tidak mempermainkanmu”. Kemudian diapun mengambil kesemuanya itu tanpa meninggalkan sedikitpun. Ya Allah, jika perbuatan itu kerana mengharap redhaMu, maka singkirkanlah batu yang menutupi pintu gua ini”
Kemudian, bergeserlah batu itu dan merekapun dapat keluar dari dalam gua.
(HR Bukhari dan Muslim)
3. Bertawassul dengan orang soleh (mesti hidup dan wujud – bukan kubur atau orang soleh yang dah mati)
Rasulullah saw bersabda,”Sebaik-baik tabiin adalah lelaki yang bernama Uways. Dia punya seorang ibu yang dia perlakukan dengan baik. Kalau dia bersumpah atas nama Allah, pasti dia menepatinya. Ciri-cirinya: ada warna putih bekas kusta di tubuhnya. Temuilah dia, dan pintalah dia untuk memohonkan ampun untuk kalian.”
(HR Muslim)
Aii. SYARAT DIKABULKAN DOA
Dari Al-Baqarah 2: 186 juga, Allah kemudian berfirman “Ujiibu da’watad da’i iza da’an – Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia memohon kepadaku”-which makes we smile happily 🙂
Tapi, ayat tu tidak berhenti di situ…Allah kemudian menyambung ayat tersebut dengan “falyastaajiibuli wal yu’minu bi la’allahum yarsyudun-Hendaklah mereka itu memenuhi perintahKu dan beriman kepadaKu, agar mereka memperoleh kebenaran”
Maka disini Allah memberitahu kita-Yes, I will granted whatever your wish are tapi dengan 2 syarat i.e. 1-kamu memenuhi perintahKu dan 2-kamu beriman kepadaKu
Inilah 2 syarat yang as we read, it looks simple but in reality, it isn’t as simple as we thought. Substansi iman kita yang turun naik selalu membawa kita ke realiti yang memaparkan kualiti dan kuantiti amal yang turun naik juga dalam rangka memenuhi perintah Allah. Sekaligus menjadikan kita terpaksa mengintropeksi/memuhasabah diri dan sentiasa membetulkan diri kita setiap hari dalam perjalanan hidup kita agar insyaAllah dengan keistiqamahan kita memuhasabah, beristighfar dan memperbaharui niat, Allah berkenan memakbulkan permintaan-permintaan kita. Terutama permintaan untuk kekal dalam iman, istiqamah dengan iman dan mendapat pengakhiran husnul khatimah. Rabbana, innana sami’na munadiyay yunadi lil iman an aminu birabbikum fa amanna. Rabbanaghfirlana zunubana wa kaffir ‘anna sayyiatina wa tawaffana ma’al abrar-Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru kepada iman iaitu “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu ” maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami dan matikanlah kami beserta orang-orang yang berbakti-Ali Imran 3:193. Amin.
B. KONSEP PEMAKBULAN DOA
Dalam Surah Mukmin 40:60, Allah sekali lagi menggalakkan kita berdoa,”Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepadaKu, nescaya akan aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembahKu akan masuk neraka dalam keadaan hina dina”
Dari ayat ini, Allah berjanji memperkenankan doa orang-orang yang menyembahNya. Ulama’ menggariskan 3 konsep pemakbulan doa.
1) Allah mengabulkan permintaan si peminta
2) Allah tangguh pemakbulan doa si peminta hingga dia beroleh permintaannya di akhirat. Sahabat Rasulullah saw Khabab bin Arat r.a adalah seorang yang sangat mengimpikan nikmat berlimpah ruah di syurga, hingga dia mengatakan, “Sungguh aku bimbang dengan banyaknya nikmat di dunia, hingga nikmat di syurga dikurangkan”. Subhanallah atas imannya. Kite? Hehe…berharap dapat dua-dua…kadang sampai kalau boleh Allah tidak memberi any ujian pun terhadap keimanan kita. Deng!!! 😀
3) Allah tahan keburukan yang bakal menimpa kita sebanyak permintaan kita. Ni contohnya macam Fida’ punye cerite tadi. Mungkin, kalau dia tak baca doa, banyak bisul yang naik sebab allergy terhadap telur. Tapi subhanallah bila dia baca doa, bisul yang naik selalu tak banyak sangat. Like 1-2 bisul compared to kalau dia tak baca doa.
Dari Abu Hurairah ra bahawasanya Rasulullah saw bersabda:” Akan dikabulkan permintaan setiap orang dari kalian, asalkan ia tidak tergesa-gesa dengan mengucap (pada lisan/hatinya): Aku telah berdoa kepada Tuhanku, tetapi tidak juga dikabulkan.”
(HR Bukhari dan Muslim)
C. ADAB-ADAB KITA BERDOA
Dalam Surah Al-A’raf 7:55, Allah berfirman, “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
Maka, dari ayat ini kita mengetahui adab-adab berdoa menurut Al-Quran ialah (1)rendah hati i.e. rasa berhajat yang sampai pada sifat penuh harap tapi tidak melupakan tawakal dan dan redha terhadap ketentuan terhadap permintaan kita.
Yang ke(2)-suara yang lembut sebagai ikutan dari pengharapan, penuh adab, rasa takut dan hormat. Bukan jerit-jerit atau mengugut macam hero hindustan ;p.
D. WAKTU-WAKTU SPECIAL – DOA DIMAKBULKAN
Kat sini ialah collection-collection special time for Muslim to shoot their weapon berdasarkan informer yang paling jujur- Al-Amin, Rasulullah saw. 🙂
1. Antara Azan dan Iqamah
Dari Anas bin Malik ra, ia berkata bahawa Rasulullah saw bersabda:”Doa yang tidak akan ditolak adalah doa antara azan dan iqamah” (HR Tirmidzi)
2. Ketika Sujud Yang Terakhir
Dari Abu Hurairah ra bahawasanya Rasulullah saw bersabda:”Sedekat-dekat seorang hamba kepada Tuhannya adalah ketika ia sujud, maka perbanyakkanlah doa sewaktu bersujud” (HR Muslim)
Dari Ibnu Abbas ra bahawasanya Rasulullah saw bersabda:”Adapun pada waktu ruku’ maka agungkanlah nama Tuhan, dan pada waktu sujud maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa kerana sudah sepantasnya doamu pada waktu sujud dikabulkan” (HR Muslim)
3. Pertengahan Malam
Dari Umamah ra ia berkata: Rasulullah saw pernah ditanya: “Pada waktu apakah doa itu sangat didengar? Beliau menjawab: “Yaitu pada waktu tengah malam yang akhir dan sesudah solat fardhu” (HR Tirmidzi)
Jabir ra berkata bahawa ia mendengar Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya pada waktu malam itu ada waktu yang jika seorang Muslim menemukannya dan memohon kepada Allah swt kebaikan untuk semua urusan dunia dan akhiratnya, nescaya Allah akan mengabulkan permohonannya itu. Waktu itu ada pada setiap malam” (HR Muslim)
4. Berbuka Puasa
Abdullah bin Amr bin AL-Ash ra berkata, Rasulullah saw bersabda, “Bagi orang yang berpuasa ada waktu berdoa yang tidak akan di tolak” (HR Ibnu Majah)
5. Hari Jumaat antara 2 Khutbah
Dari Abu Hurairah ra bahawasanya ketika Rasulullah saw membicarakan Hari Jumaat, beliau bersabda: “Pada hari itu ada suatu saat, apabila ada seorang Muslim yang sedang solat bertepatan dengan saat itu kemudian ia memohon kepada Allah, nescaya Allah mengabulkan permohonannya”. Dan beliau berisyarat dengan tangannya menunjukkan bahawa saat itu sangat sebentar” (HR Bukhari & Muslim)
6. Bulan Ramadhan dan Malam Laylatul Qadr
“Barangsiapa yang berdiri melaksanakan solat pada malam laylatul qadr disertai dengan keimanan dan keihlasan hanya kerana Allah, maka semua dosanya yang pernah ia lakukan diampuni” (HR Bukhari & Muslim)
7. Pada Hari Arafah i.e. pada hari jemaah haji berkumpul melaksanakan wukuf di Padang Arafah. Rasulullah saw bersabda: ” Sebaik-baiknya doa adalah pada waktu Hari Arafah” (HR Tirmidzi)
8. Dalam Peperangan
Dari Sahl bin Sa’ad ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Ada 2 macam doa yang tidak tertolak atau sedikit sekali akan tertolak, iaitu doa sewaktu azan, dan doa di waktu kemuncak peperangan, yakni ketika pasukan yang satu menyerang pasukan yang lain (musuhnya)” (HR Abu Dawud)
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, nampaknya selesai perkongsian saya tentang doa. Semoga selepas ini, Allah berkenan melorongkan kita peluang untuk lebih banyak berdoa dan kita akan lebih committed untuk mengambil manfaat berdoa pada waktu-waktu peak yang mana our weapon surely shooting its target. Ihdinassiratal mustaqim. Amin.
Rujukan: Nota Taman-Taman Syurga, Riyadhus Shaliheen Imam Nawawi, Taman untuk Anak Soleh Muhammad As Shayim, Indahnya Ramadhan di rumah kita Dr Akram Ridha, Keutamaan Birrul Walidayn Ibrahim al-Hazimiy
[1] “Siapa yang membaca bismillahillazi la yadhurru ma’asmihi syaiun fil ard wala fissama’ wa huwassami’ul ‘alim 3 kali pagi dan 3 kali petang nescaya Allah akan menjauhkan daripadanya segala perkara yang berbahaya dan dia tidak akan ditimpa oleh musibah yang mengejut atau tiba tiba” (HR Abu Daud dengan sanad Hasan)